Blue Fire Pointer SERIK ANTARI: Jangan Takut Salah

Rabu, 20 Mei 2015

Jangan Takut Salah

         Setiap orang ingin melakukan aktifitasdengan sempurna. Begitu pula dengan menulis, semua orang ingin menulis dengan baik dan benar. Namun terkadang salah dalam mengartikan keinginan ini.

            Banyak yang merasa bahwa pekerjaan yang dilakukan harus sempurna. Tanpa menyadari bahwa kesempurnaan itu sulit diraih. Bahkan kesempurnaan itu pun sangat relatif.

            Keberhasilan seseorang seringkali berangkat dari kegagalan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

            Demikian juga dalam hal menulis.Jika rasa takut bersalah itu selalu menyelimutimu, maka kamu tidak akan pernah mencoba. Justru dari mencoba inilah kamu bisa tahu, apa yang mesti diperbaiki. Jika tidak pernah mencoba, mana bisa diperbaiki.

            Ketakutan dalam memulai menulis merupakan belenggu yang paling besar bagi orang yang ingin menulis. Untuk itu, lepaskan belenggu itu. Lepaskan rasa takut yang menghalangi. Jangan biarkan rasa takut menghambat keinginanmu umtuk berkarya menuju keberhasilan.

            Pernahkah kamu melihat anak yang memulai belajar sepeda? Apakah mereka langsung bisa? Bagi anak yang baru memulai belajar sepeda, mereka akan merasa takut, takut jatuh, takut sepedanya rusak, dan takut apa saja. Jika belenggu rasa takut it uterus dipelihara dan tidak pernah dihilangkan, apakah mereka bisa bersepeda? Tidak mungkin. Namun jika sudah bisa bersepeda, mereka akan mengisi waktu dengan bersepeda.


            Pernahkah kamu melihat temanmu mengikuti super camp? Dalam super camp itu biasanya ada  flying fox (meluncur dari tempat yang tinggi dengan tali), meniti tali diatas sengai, atau naik lewat jarring laba-laba. Sebelum melakukan kegiatan itu, biasanya muncul rasa takut. Akan tetapi, jika rasa takut itu sudah dilawan dengan langsung melakukannya maka rasa takut itu akan hilang. Selanjutnya akan ketagihan untuk meluncur lagi, untuk meniti tali lagi, atau untuk menaiki jarring laba-laba lagi. Hal itu pula dilakukan ketika akan menulis, kadang-kadang muncul rasa takut. Takut salah, takut ditertawakan, dan berbagai rasa takut yang selalu menghantui.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar