Blue Fire Pointer SERIK ANTARI: Jangan Takut Menerima Kritik

Kamis, 21 Mei 2015

Jangan Takut Menerima Kritik

            Setiap aktivitas selalu membawa resiko. Orang yang tidak melakukan aktivitas juga mempunyai resikonya. Coba kamu lebih memilih yang manakah, tidak melakukan kegiatan terkena resiko, atau melakukan kegiatan juga terkena resiko. Ketika bermain ayunan, jungkat-jungkit, atau berlari di taman, kamu juga dapat terkena resiko. Bahkan kegiatan yang tidak berbahaya juga mengandung resiko.
Resiko selalu ada selama kita hidup. Resiko bagi anak yang melakukan kegiatan, mempunyai nilai plus dibanding dengan resiko anak-anak yang takut dan tidak pernah melakukan apa-apa. Anak yang gagal setelah mencoba mempunyai pengalaman yang lebih menarik. Anak tersebut memiliki kesempatan untuk memperbaiki kegagalannya. Sedangkan anak yang tidak berani dan tidak pernah mencoba, tidak akan mempunyai pengalaman apapun dalam hidupnya. Anak tersebut tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki kegagalan selama belum berani untuk mencoba. Ia akan selalu berada dalam bayang-bayang ketakutannya sendiri. Apakah kamu tahu bahwa pengalaman itu adalah guru yang terbaik dalam hidup ini ?
Takut di kritik?????
Ah, itu hanya pikiran orang-orang yang tidak ingin maju. Itu hanya pikiran orang-orang picik. Orang yang ingin maju, senang ketika mendapat kritikan dan tidak terlalu bangga ketika dipuji. Mulai sekarang jadikan sebuah kritikan sebagai semangat untuk maju. Serta jadikan sebuah pujian sebagai nilai positif bagi karyamu.
            Kritikan tidak selamanya jelek dan pujian tidak selamanya bagus. Teman yang baik adalah teman yang mau mengkritik. Jangan bangga, jika mempunyai teman yang hanya memuji dan tidak mau mengkritik karena pujian yang berlebihan dapat membuat diri kita sombong. Teman yang memberikan kritikan dapat diartikan bahwa ia ingin supaya temannya mau memperbaiki segala kesalahannya. Sementara yang mempunyai kebiasaan memuji saja tanpa mengkritik bahkan tidak mau mengkritik, biasanya hanya ada maunnya.
            Jika kamu sudah mulai menulis kemudian ada yang mengkritik, segera instropeksi diri. Apakah teman yang mengkritik itu hanya untuk melemahkanmu agar kamu tidak melanjutkan membuat karya tulis? Ataukah memang ada yang harus diperbaiki dalam tulisanmu.
            Sebaiknya kamu berpikir secara positif bahwa ada yang harus diperbaiki. Namun demikian, setiap penulis itu mempunyai style atau gaya yang berbeda. Jika kritik itu menyangkut gaya tulisan, maka tidak perlu terlalu dipikir karena gaya itu pembawaan pribadi dan itu memiliki karakteristik. Jika kritikan itu memang ada kesalahan yang perlu diperbaiki, maka perbaikilah.

            Yang penting, jangan putus asa apabila mulai menulis kemudian menghadapi kritikan. Banyak anak yang memulai menulis, tiba-tiba muncul putus asa ketika di kritik. Hal itu sangat merugikan dirimu sendiri. Hal itu jangan dilakukan. Menulis, menulislah, dan menulislah terus tanpa mengenal kata lelah dan putus asa. Mendapat kritik maupun tidak, tetap berjalan terus untuk menulis titik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar