Setiap aktivitas selalu membawa
resiko. Orang yang tidak melakukan aktivitas juga mempunyai resikonya. Coba kamu
lebih memilih yang manakah, tidak melakukan kegiatan terkena resiko, atau
melakukan kegiatan juga terkena resiko. Ketika bermain ayunan, jungkat-jungkit,
atau berlari di taman, kamu juga dapat terkena resiko. Bahkan kegiatan yang
tidak berbahaya juga mengandung resiko.
Resiko selalu ada selama kita hidup. Resiko bagi
anak yang melakukan kegiatan, mempunyai nilai plus dibanding dengan resiko anak-anak
yang takut dan tidak pernah melakukan apa-apa. Anak yang gagal setelah mencoba
mempunyai pengalaman yang lebih menarik. Anak tersebut memiliki kesempatan
untuk memperbaiki kegagalannya. Sedangkan anak yang tidak berani dan tidak
pernah mencoba, tidak akan mempunyai pengalaman apapun dalam hidupnya. Anak tersebut
tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki kegagalan selama belum berani untuk
mencoba. Ia akan selalu berada dalam bayang-bayang ketakutannya sendiri. Apakah
kamu tahu bahwa pengalaman itu adalah guru yang terbaik dalam hidup ini ?
Takut di kritik?????
Ah,
itu hanya pikiran orang-orang yang tidak ingin maju. Itu hanya pikiran
orang-orang picik. Orang yang ingin maju, senang ketika mendapat kritikan dan
tidak terlalu bangga ketika dipuji. Mulai sekarang jadikan sebuah kritikan
sebagai semangat untuk maju. Serta jadikan sebuah pujian sebagai nilai positif
bagi karyamu.
Kritikan tidak selamanya jelek dan
pujian tidak selamanya bagus. Teman yang baik adalah teman yang mau mengkritik.
Jangan bangga, jika mempunyai teman yang hanya memuji dan tidak mau mengkritik
karena pujian yang berlebihan dapat membuat diri kita sombong. Teman yang
memberikan kritikan dapat diartikan bahwa ia ingin supaya temannya mau memperbaiki
segala kesalahannya. Sementara yang mempunyai kebiasaan memuji saja tanpa
mengkritik bahkan tidak mau mengkritik, biasanya hanya ada maunnya.
Jika kamu sudah mulai menulis
kemudian ada yang mengkritik, segera instropeksi diri. Apakah teman yang
mengkritik itu hanya untuk melemahkanmu agar kamu tidak melanjutkan membuat
karya tulis? Ataukah memang ada yang harus diperbaiki dalam tulisanmu.
Sebaiknya kamu berpikir secara
positif bahwa ada yang harus diperbaiki. Namun demikian, setiap penulis itu mempunyai
style atau gaya yang berbeda. Jika kritik
itu menyangkut gaya tulisan, maka tidak perlu terlalu dipikir karena gaya itu
pembawaan pribadi dan itu memiliki karakteristik. Jika kritikan itu memang ada
kesalahan yang perlu diperbaiki, maka perbaikilah.
Yang penting, jangan putus asa
apabila mulai menulis kemudian menghadapi kritikan. Banyak anak yang memulai
menulis, tiba-tiba muncul putus asa ketika di kritik. Hal itu sangat merugikan
dirimu sendiri. Hal itu jangan dilakukan. Menulis, menulislah, dan menulislah
terus tanpa mengenal kata lelah dan putus asa. Mendapat kritik maupun tidak,
tetap berjalan terus untuk menulis titik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar